VISI:

VISI:

KOMUNITAS yang berfokus kepada Yesus dan sadar bahwa setiap orang percaya hidupnya tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah

MISI:

Melihat Yesus dalam seluruh keindahan-Nya dan membuat Dia dikenal melalui Pemberitaan Injil

Thursday, May 3, 2012

Identifikasi dirimu dengan Kristus secara total


Yesus berkata, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yoh 15:4-5)

Ini merupakan inti dari pewahyuan yang diterima Rasul Paulus. Pesannya tentang siapa kita di dalam Kristus dan siapa Kristus di dalam kita merupakan pusat syaraf dalam Kekristenan Perjanjian Baru. Rahasia yang sekarang telah disingkapkan adalah: “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan.” (Kok 1:27)
Identifikasi dengan Kristus ini telah dilepaskan dalam penebusan saat Yesus menjadi satu dengan dosa, penyakit dan kutuk kita, dan kita menjadi satu dengan kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya.

Realita Dan Pengalaman – Bukan Sekedar Teori
Setelah Roh datang pada hari Pentakosta, hal ini menjadi kenyataan hidup.
“Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” (Yoh 14:20)

“Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.” (1 Yoh 3:24)
Pengalaman dari realita kehidupan ini datang melalui Roh Kudus. Identifikasi kita dengan Kristus secara total seperti ini:
“Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.” (Kol 3:3-4)

“Tersembunyi bersama denga Kristus di dalam Allah.”
Karena itu tidaklah mudah bagi musuh untuk mencengkeram Anda. Dia harus melewati Allah dulu kemudian Kristus kemudian baru bisa menemukan Anda.

Inilah Kekristenan. Adalah menjadi seorang manusia Yesus. Menjadi satu dengan Dia
Perhatikan ungkapan: “Kristus, hidup kita.” Kita sangat menyatu dengan Kristus sehingga Dia adalah hidup kita. Dia adalah kebenaran, pengudusan dan penebusan kita.
Kita telah disalibkan dengan Kristus. Bukan lagi kita sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam kita (Gal 2:20).

Inilah Kekristenan. Adalah menjadi seorang manusia Yesus. Menjadi satu dengan Dia – Dia berbicara melalui mulut kita, menyentuh dengan tangan kita dan melihat melalui mata kita.
Reinhard Bonnke mengalapi saat seorang penjaga toko musik jatuh berlutut dan meminta doa saat Bonnke dan tiamnya masuk ke sebuah toko untuk membeli organ. Dia berkata, “Aku dapat melihat Yesus di matamu.” Di waktu berikutnya saat Bonnke bertanya kepada Tuhan tentang kejadian tersebut, Dia menjawab, “Aku hidup didalammu, dan kadang aku melihat melalui jendela!”

Kita seperti Dia

Kita sepenuhnya bersatu dengan Kristus. Kita ada di dalam Dia, dan Dia di dalam kita. Kesatuan ini terjadi saat Kristus datang pada kita. Dia menjadi satu dengan kita. Hal ini dimulai saat Dia menjadi manusia. Inkarnasi merupakan awal dari identifikasi Dia dengan kita.
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;” (Ibr 2:14)
Agar Dia mampu menyelamatkan kita, Dia harus menjadi seperti kita. Hal itu hanyalah merupakan perwakilan agar manusia dapat menyelamatkan manusia.
Hanya melalui kematian maka Dia segara legal dapat masuk Hades, itu adlaah tempat dari maut, dan iblis harus melawan di kandangnya.
Dalam pertemuan antara Yesus dengan iblis, ada banyak sekali yang tidak dapat dimengerti oleh hikmat dari dunia ini, dan yang juga tidak dimengerti oleh para teolog modern, karena hal ini hanya dapat dimengerti secara rohani.

Kita telah mati bersama dengan Dia dan dengan cara itu kita telah mati bagi dosa dan telah mati bagi dunia.
Setelah Dia turun dan menjadi manusia, Dia mengambil langkah berikutnya: Dia menjadi satu dengan dosa, penyakit dan kutuk kita. Inilah mengapa Ia harus mati di kayu salib, karena upah dosa adalah maut.
Saat harga itu telah dibayar, maka ia dapat mendirikan kebenaran yang kekal.
“Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.” (Ibr 10:14)

Mati Bersama Dia

Inilah tempat dimana hal yang tidak dapat dipahami terjadi: Melalui Dia menjadi satu dengan kita, kita menjadi satu dengan Dia. Karena Dia menjalani kematian kita, kita juga diperhitungkan mati.  Kita telah mati bersama dengan Dia dan dengan cara itu kita telah mati bagi dosa dan telah mati bagi dunia.
Kesatuan kita dengan Dia menjadikan Dia sebagai kebenaran, pengudusan dan penebusan kita. Inilah pesannya:
“Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.” (Rom 6:5-8)

Tradisi telah meletakkan selubung atas kebenaran, dan selubung itu perlu untuk dibuang.
Ayat-ayat berikut ini menunjukkan bagaimana kita telah mati bersama dengan Yesus, sekali untuk selamanya dan sekarang kita hidup dalam kehidupan dimana kita telah mati terhadap dosa. Pesan ini dalam Roma 6 sangat jelas dan tidak salah. Bacalah tanpa prasangka sebelumnya. Saya pikir Anda akan mengeri bahwa pesan ini belum berakar dalam kekristenan pada saat ini. Tradisi telah meletakkan selubung atas kebenaran, dan selubung itu perlu untuk dibuang.

Duduk Bersama Dengan Dia Di Sorga

Fokus Paulus adalah pada siapa kita di dalam Kristus dan siapa Kristus di dalam kita. Dia mengatkan bahwa dia bekerja keras untuk menunjukkan setiap orang sempurna di dalam Kristus Yesus. Dasar dari rahasianya adalah tentang Kristus di dalam kita.
“Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.” (Kol 1:27-28)
Karena hal inilah yang ia fokuskan dalam pengajarannya, kita akan melihat bahwa surat Efesus penuh dengan hal tersebut. Dia berkata dalam Efesus 3:1-6 bahwa rahasia yang dinyatakan kepadanya telah dituliskan dengan singkat dalam pasal 1 dan 2. Efesus 2:4-6 adalah sebagian dari tulisan yang paling luar biasa tentang identifikasi kita dengan Kristus.
“Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan—dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.”
Mati bersama dengan Dia, dibangkitkan bersama dengan Dia dan didudukkan bersama dengan Dia di sorga. Kita ada dimana Dia ada dan Dia ada dimana kita ada.
“Karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.” (1 Yoh 4:17)

Hal ini sulit untuk diterima oleh mereka yang terbiasa dengan gambaran yang diberikan oleh tradisi bahwa kita adalah orang berdosa yang menyedihkan dan sengsara. Akan tetapi hal ini merupakan terang yang sederhana dan penuh kemuliaan bagi mereka yang mulai menatap pada hukum kemerdekaan yang sempurna dimana terang injil bersinar.

Berjalan Di Dalam Dia

“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Karena Kristus adalah hidup kita, kita tidak membutuhkan bantuan dari hukum Taurat yang merupakan prinsip dasar dari dunia.
Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. (Kol 2:6-10)
Tidak hanya keselamatan tetapi juga bagian “berjalan” yang berada di dalam Dia. Karena Kristus adalah hidup kita, kita tidak membutuhkan bantuan dari hukum Taurat yang merupakan prinsip dasar dari dunia.
“Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu!” (Kol 3:11)
Kristus adalah segalanya! Maka kita tidak butuh apapun yang lain kecuali Dia!


No comments:

Post a Comment