Kita dapat melihat bahwa
keseluruhan surat tersebut membandingkan antara perjanjian lama dengan
perjanjian baru, dan menggambarkan bagaimana Yesus merupakan Imam Besar yang
lebih baik, korban yang lebih baik, jaminan bagi perjanjian yang lebih baik,
dsb. Ini adalah konteks dari Ibrani pasal 10. “Sengaja berbuat dosa” dalam
konteks ini bukanlah sembarang dosa, tetapi merupakan dosa meninggalkan Yesus
dan kembali pada Yudaisme dan perjanjian lama.
Hal ini bukan dengan alasan yang
sembarangan, tetapi karena mereka percaya bahwa darah Yesus merupakan darah
biasa dan tidak memiliki nilai apapun. Bukan pada orang yang sembarangan,
tetapi orang yang telah sangat diterangi dan banyak mengalami kuasa Injil.
Satu-satunya permasalahan dengan kembali pada perjanjian lama adalah karena
tidak ada lagi pengorbanan lain yang bisa dilakukan untuk menebus dosa.
Pengorbanan dalam perjanjian lama tidak berlaku lagi (bagaimanapun juga hal itu
tidak pernah cukup). Satu-satunya pengorbanan yang sah untuk dosa pada saat ini
adalah darah Yesus. Pastinya, jika mereka mau kembali kepada Yesus maka
pengorbanan-Nya masih tersedia bagi mereka. Satu-satunya dosa yang tidak
ditebus di kayu salib adalah dosa karena “tidak percaya kepada Yesus.” (Yohanes
16:9)

No comments:
Post a Comment