VISI:

VISI:

KOMUNITAS yang berfokus kepada Yesus dan sadar bahwa setiap orang percaya hidupnya tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah

MISI:

Melihat Yesus dalam seluruh keindahan-Nya dan membuat Dia dikenal melalui Pemberitaan Injil

Tuesday, June 5, 2012

Duri Dalam Daging


Paulus menceritakan segala hal yang dia lakukan untuk melayani Kristus dan kemudian dia tambahkan, “tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku” (1 Kor. 15:10). 

Paulus melihat kasih karunia Allah sebagai sesuatu yang memberikan kekuatan kepadanya untuk menyerahkan hidupnya bagi Kristus. Dia mengerti bahwa kasih karunia Allah merupakan sesuatu yang tersedia pada waktu-waktu dia sangat membutuhkan. Dia menyadari bahwa kasih karunia Allah merupakan kekuatan yang memotivasi dibalik segala yang telah dia raih. Saat utusan Iblis menyiksanya, Yesus menyatakan bahwa kasih karunia Allah yang memberikan energi pada Paulus untuk mengalahkan serangan dari makluk roh supranatural tersebut. 

7  Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. 8  Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. 9  Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 10  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (2 Kor 12:7-10)

Duri dalam daging Paulus ini bukanlah kelemahan alami atau kecenderungan jasmani untuk berbuat dosa. “Duri dalam daging” ini merupakan roh supranatural yang mengganggu dia dan merintangi pemberitaannya. 

Paulus bertemu dengan perlawanan sengit kemanapun dia memberitakan Injil yang tanpa kompromi. Dalam surat-suratnya dia menceritakan banyaknya penderitaan yang dia alami dalam membawa Injil kepada orang-orang yang belum terjangkau. 

Tuhan tidak berkata kepada Paulus bahwa Dia akan menghilangkan roh setan yang menyerangnya pada saat dia bekerja dalam Kerajaan Allah, akan tetapi Tuhan berkata bahwa “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” 

“Paulus,” Yesus berkata, “Semua kuasa yang engkau butuhkan sudah engkau miliki. Pencobaan yang engkau alami ini hanya membawa pada batas akhir dirimu sehingga engkau dapat menemukan kelimpahan kasih karunia yang ada didalammu untuk melawan dan mengalahkan serangan itu. Percayalah pada kasih karunia itu untuk menolong engkau mengalahkan tantangan yang engkau hadapi.” 

Setelah mengalami berbagai pencobaan dalam pelayanannya dan berdasarkan pengalamannya sendiri tentang “kasih karunia yang membawa kemenangan”, Paulus mampu berkata dengan penuh keyakinan kepada seorang hamba Tuhan muda - “ Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.” (2 Tim. 2:1).

No comments:

Post a Comment